Hasil kajian spiritual bapak Budi Marhaen berusaha saya pahami dengan “rasa naluri” yang
mendalam dengan tanpa mengabaikan logika berpikir sehat. Memang banyak hal sulit ditelusuri
melalui referensi buku-buku sejarah atau dengan bukti-bukti empiris yang ada, namun dengan
semangat menguak tabir misteri untuk lebih memahami fenomena yang terjadi saat ini, maka
segala sesuatunya yang dapat saya cerna berusaha saya ungkapkan secara sederhana apa adanya di
dalam blog/buku ini. Ibarat mencari mata rantai yang hilang (missing link), nampaknya misteri
yang ditinggalkan pasca keruntuhan Majapahit (500 tahun yang lalu) mulai terlihat secara samarsamar.
Sayapun mulai memahami apa makna yang tersirat dari saran bapak Budi Marhaen kepada
SBY di dalam Surat Terbukanya kepada SBY :“Kumpulkanlah ahli-ahli Thoriqoh negeri ini yaitu mursyid / syeh-syeh yang telah mencapai maqom ma’rifat “Mukasyafah”, Pedanda-pedanda sakti agama Hindu, Bhiksu-bhiksu agama Budha yang telah sempurna, serta kasepuhan waskito dari Keraton Jogja, Solo & Cirebon, untuk bersama-sama memohon petunjuk kepada Allah SWT mencari siapa sosok orang yang mampu mengatasi keadaan ini dan mencari jawab dari misteri ramalan para leluhur di atas. Gunakan 4 point panduan saya untuk memandu mereka. Insya Allah, jika Allah Azza wa Jalla memberikan ijin dan ridho-Nya akan diketemukan jawabannya.”
Di dalam ramalan Ronggowarsito dipaparkan ada tujuh Satrio Piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang di kemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit, yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu. Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah... Mau Ebook ini? download disini!!!



1 komentar:
hicroted
Posting Komentar