Bisnis biasanya diidentikkan dengan pendapatan dan
keuntungan -- kalau bisa sebesar-besarnya dan secepat-cepatnya. Sejalan dengan
itu, para pebisnis segera digambarkan sebagai orang-orang yang mementingkan diri
sendiri: serakah, egoistis, oportunistis, berpikir jangka pendek, dan
sejenisnya.
Sebaliknya, spiritualitas umumnya diidentikkan dengan sikap-sikap altruistik dan asketis, termasuk mementingkan orang lain, berkorban demi orang lain, dan semacamnya.
Nah, mungkinkah bisnis dijalankan dengan pendekatan spiritual? Apakah dunia bisnis memang hanya cocok bagi orang yang egoistis? Bagaimana seorang bervisi spiritual dapat menjalankan bisnis yang juga tetap menghasilkan profit?
Buku ini menunjukkan bagaimana SQ (kecerdasan spiritual) -- yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dalam buku best-seller SQ -- mungkin, bahkan niscaya, diberi tempat dalam dunia bisnis. Yakni, jika bisnis diinginkan agar berkelanjutan (sustainable). Di samping modal materiil dan modal sosial, SQ akan memperkaya bisnis dengan modal spiritual.
Bisnis-dengan-SQ tetap berorientasi profit, tapi bukan hanya bagi diri sendiri, melainkan bagi seluruh stakeholder: karyawan, pemilik, mitra kerja, keluarga, masyarakat, bahkan alam dan seluruh kehidupan di bumi.
Buku ini tak pelak dapat merevolusi pandangan Anda tentang bisnis!
Dalam tempo kurang dari 10 menit, Anda dapat menangkap ide-ide inti buku ini dengan membaca halaman-halaman yang diraster.
Spiritual Capital
Sebaliknya, spiritualitas umumnya diidentikkan dengan sikap-sikap altruistik dan asketis, termasuk mementingkan orang lain, berkorban demi orang lain, dan semacamnya.
Nah, mungkinkah bisnis dijalankan dengan pendekatan spiritual? Apakah dunia bisnis memang hanya cocok bagi orang yang egoistis? Bagaimana seorang bervisi spiritual dapat menjalankan bisnis yang juga tetap menghasilkan profit?
Buku ini menunjukkan bagaimana SQ (kecerdasan spiritual) -- yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dalam buku best-seller SQ -- mungkin, bahkan niscaya, diberi tempat dalam dunia bisnis. Yakni, jika bisnis diinginkan agar berkelanjutan (sustainable). Di samping modal materiil dan modal sosial, SQ akan memperkaya bisnis dengan modal spiritual.
Bisnis-dengan-SQ tetap berorientasi profit, tapi bukan hanya bagi diri sendiri, melainkan bagi seluruh stakeholder: karyawan, pemilik, mitra kerja, keluarga, masyarakat, bahkan alam dan seluruh kehidupan di bumi.
Buku ini tak pelak dapat merevolusi pandangan Anda tentang bisnis!
Dalam tempo kurang dari 10 menit, Anda dapat menangkap ide-ide inti buku ini dengan membaca halaman-halaman yang diraster.
Spiritual Capital
0 komentar:
Posting Komentar